TANTANGAN
PEMBANGUNAN DI INDONESIA
Pembanguan adalah proses dinamis yang berkelanjutan
dari masyarakat untuk menujukan keinginan dan harapan hidup yang lebih sejatera
dengan strategi mandiri dengan strategi menghindari kemungkinan tersudutnya
masyarakat sebagai penangung akses dari pembangunan regional atau daerah dan
nasional.
Keberadaan masyarakat yang majemuk senantiasa
membawa pengaruh yang besar bagi pembangunan diberbagai aspek baik yang berdampak
positif maupun negatif. Realitas membuktikan bahwa pembangunan yang dirasakan
oleh masyarakat belum mencapai tingkat kepuasan.Sementara masyarakat sangat
merindukan perubahan sosial yang sumbernya adalah pembangunan.
Hidup di zaman
yang serba instan ini, masyarakat terpolarisasi dengan gaya hidup moderen atau
hedonisme sementara keadaan wilayah dan masyarakat setempat yang belum di
benahi secara baik dan berpikir dan bertindak .
Situasi masyarakat yang
memang harus di benahi secara sempurna, baik di bidang pendidikan ekonomi, kebudayaan
dan sosial belum dijawab oleh pemerintah yang memang mempunyai kewenangan yang
tinggi terhadap keadaan masyarakat. Ini
semua merujuk pada pembangunan, pembangunan yang di datangkan oleh pemerintahan
dalam bentuk program, sering kali dalam masyarakat salah mengartikan konsep
pembangunan itu. Kendati pembangunan yang dijalankan pemerintahan yang labelnya
adalah’’Pemberdayaan’’di mana yang di utamakan adalah partisipasi, malah tidak
mencapai target sehingga proses pembangunan boleh dikatakan terhambat.
Pada dasarnya konsep pemberdayaan adalah masyarakat
sebagai subjek dan objek sehingga tingkat kepuasan dari hasil pembangunan bisa
di rasakan oleh masyarakat, namun yang
terjadi selama ini di masyarakat adalah ‘’Asumsi yang keliru’’ dimana masyarakat
mengartikan pembangunanan itu adalah proyek. ketika kata proyek yang timbul di
benak masyarakat, maka yang terjadi adalah ketika terlibat dalam proses
pembangunan, upah adalah hal yang paling di tuntut dan ini merupakan hal yang
fatal.
Fenomena di atas harus
di cermati dengan baik, karena masyarakat sudah di cermati dengan asas
globalisasi yang bersumber dari transformasi budaya dan perkembangan teknologi
sehingga timbul gaya hidup instan, konsumtif, hedonisme pada masyarakat yang
akhirnya perubahan sosial yang di harapkan, dan tujuan dalam kehidupan
bermasyrakat tidak akan terjawab.
Umumnya orang
beranggapan bahwa pembangunan adalah kata benda netral maksudnya adalah satu
kata yang digunakan untuk menjelaskan proses dan usaha untuk meningkatkan
kehidupan bermasyrakat diberbagai aspek. Dengan demikian pembangunan
disejajarkan dengan perubahan sosial.
Dengan pengertian
semacam ini maka teori pembangunan berarti teori sosial, ekonomi yang sangat
umum. Pandagan ini menjadi pandangan yang hampir setiap masyarakat diberbagai
belahan dunia. Sementara itu, dilain sisi terdapat suatu pandangan lebih
minoritas yang berangkat dari asumsi bahwa kata oembanguan adalah suatu
pendirian atau pemahaman bahwa satu ideologi tentang suatu perubahan sosial.
Pengertian kedua, pembangunan tidak diartikan dengan kata
benda,m tetapi merupakan suatu aliran dari teori perubahan. Karena itu, banyak
orang memakani pemangunan sosial sebagai pembangunan yang pembanguannisme
(developmentalisme) yang merujuk poada sesuatu mentalitas dari stekholder atau
sekelompok masyrakat.
Salah satu teori perubahan sosial adalah pembangunan
sosial. Hubungan tiimbal balik dimana pembanguan dikatakan perubahan sosial
adalah fenomena yang luar biasa karena gagasan dan teori begitu mendominasi dan
mempengaruhi pikiran manusia secara global.
Dewasa ini kita melihat
suatu krisis pembanguan ke arah globalisasi di asia timur. Pola masyarakat di
asia timur, mempunyai karakteristik pekerja keras. Dimana kita dapat kaitkan
era globalisasi yang dihadapi oleh negara-negara yang berada dibelahan bumi
lainnya.
Secara mental, pola
hidup masyarakat didunia ketiga (jepang, korea selatan, korea utara) sudah
menjadi suatu hal yang membudaya bagi kehidupan mereka diperkuatkan lagi dengan
bisnis dan juga banyak kapitalisme maka pembangunan semakin nampak dari zaman
ke zaman.
Di sektor ekonomi,
ketiga negara di asia timur ini sudah dikenal kuat dengan negara yang
berbasiskan bisnis, pusat industri dan
teknologi.
Di sektor pendidikan, dunia mengakui bahwa masyrakat
dibagian asia timur secara garis besar memiliki pendidikan yang tinggi.
Oleh karena itu, teori
ini melihat bahwa negara di bagian asia timur menjadi negara panutan dan juga
dari berbagai segi pembanguan dan juga mineset atau cara berpikir yang mampu
menfilterisasi pengaruh globaliasi yang berdampak posotif sehingga kehidupan
masyarakat benar-benar sejarera.
Kita telah berada dalam
rana globalisasi, dimana dunia seolah-olah tidak dibatasi oleh waktu dan
budaya. Apa yang terjadi di dunia belahan lain secara cepat dapat diketahui
oleh publik yang terkadang informasi yang diketahui dapat merugikan kehidupan
sosial dan budaya. pembangunan memiliki kendala atau tantangan yang memang
harus ditangani dengan cepat oleh pemerintahan dan stekholders berkaitan
kencang dengan arus globaliasi sehingga perubahan soasial dapat terjawab dan
nampak.
Oleh karena itu, berbagai
kendala dan tantangan yang semestinya dicermati lalu direalisasikan sudah
tertera dalam pembahasn yang kedua, namun bukan menjadi titik akhir untuk
memperjuangkan kemajemukan masyarkat.
Perubahan sosial adalah
kerinduan masyrakat yang mana kesejateraan adalah target yang harus dicapai,
karena bangsa dan negara dikatakan maju karena mempunyai indikator yang
bersifat pokok yaitu masyarakat sejatera.
Meningat tantangan
zaman yang dihgadapi masyarakat pada umumnya ditambah dengan kecangnya arus
globaliasi yang menerobos pertahanan budaya dan mencemari pola hidup masyrakat,
maka penting kita melihat lebih jauh berakitan dengan keadaan masyarkat yang dihadapakan
dengan hambatan atau kendala dalam proses pembangunan.
Belum cukup ketika kita
peka dengan situasi sosial hanya sampai pada tahap melihat atau mengamati
proses pembangunan, tetapi ada baiknya kita sebagai kaum intelektual berperan
sebagai motorik untuk memobiliasi masyarakat dari keterpurukan pola hidup yang
sudah terseret oleh arus globalisasi sehingga mineset masyarkat terhadap
pembangunan dapat memahami sesunggunya tentang hakikat pembangunan itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar