(Cerpen)
First day in kampus
Ku buka
mataku dengan perlahan-lahan melihat suasana kamarku yang semakin terang, sinar
sang surya yang menyadarkan aku akan kebesaran Tuhan yang selalu memberiku
kesempatan untuk bisa melewati setiap hari dengan baik.
Terima
kasih Tuhan...seruku dalam hati dengan ditandai tanda salib. Begitulah
kebiasaanku, sehingga aku tak pernah lupa untuk selalu melakukan hal yang sama.
Kuberanjak
bangun dan mengambil handphone untuk sekedar melihat jam.
Aduhhh....kenapa bisa lupa? Sayakan udah janji ama teman-teman
hari ini ke kampus, aduh kenapa bisa bangun jam segini? Yah... udalah biar ke
kampus sendirian aja.
Kebiasaanku yang
seenak-enaknya dengan waktu selama masa liburan panjang, membuatku semakin
terbuai akan itu. Ku lihat pesan dan juga beberapa panggilan yang tak ku jawab.
Aku berdiri dan keluar dari kamar dan mengambil handuk dan meletakan di bahu,
dengan lemas menuju ke kamar mandi.
Ok...aktivitasku
hari ini sudah kembali normal, selamat datang dan selamat berjuang di semester
lima, semoga lebih baik dari sebelumnya. Kataku kepada diriku sendiri, kulihat
sosok yang sudah rapi, tersenyum padaku, itulah saya yang berdiri di depan
cermin dan siap-siap goes to kampus!
Hari ini
adalah hari pertama aku masuk kuliah, setelah lama liburan selama dua bulan,
membuatku rindu dengan kampusku, teman-teman dan juga bapa ibu dosen yang
sangat aku rindukan. Hmmm...khususnya buat bapa dosen yang ganteng banget, yang
itu tu... kata teman-teman sih, biasa ja, tapi buat saaaayakan spesial dong!!!
Matahari
semakin kuat memancarkan sinarnya, yang tak mau kalah dengan semangatku yang
mendaki ke kampus, membuatku meringis kepanasan. Aku melihat wajah-wajah baru
yang memenuhi kampus. Kutetap berjalan dengan langkah yang tetap tak patah
satupun langkah aku langsung menuju ke ruangan program studi menemui dosen
pembimbingku.
Rasanya
memang melelahkan setiap awal semester harus bertemu dosen pembimbing untuk
konsultasi pembuatan KRS, KRS itu bukan singkatan dari Kelompok Remaja Seksi, tapiiiii, ini adalah Kartu
Rencana Studi, ini penting banget buat mahasiswa, karena ini merupakan rencana
pengambilan mata kuliah dengan bobot SKS yang telah ditentukan dengan melihat
IP. IP itu bukan ilmu pengetahuan, IP itu bukan juga Ikan Paus...hmmmm kenapa
jadi ikan paus yah?? Ngawur jah,,,aduh kenapa jadi ngelantur sembarangan aja
sih??? Ok kita lanjut lagi tentang IP, Ip itu adalah intelektual presentasi
yah,,, bisa dibilang begitu sih? Tapi kalau belum yakin bisa tanya om google
kok, pasti di beri tahu.
Tiap
semester harus konsul, harus nunggu berjam-jam antrian panjang banget kaya lagi
nungguin beras raskin, benar-benar capek! Udah rapi-rapi dari rumah, sampai
kampusnya ilang semua rapinya...tapi saya tetap pede cow..kan yang lebih ancur
dari saya juga lumayaaayan banyak sich......hehehe,,,jangan tersinggung
yah..cuman bercanda aja kok, jangan dimasukin ke hati yeh??
Huuuuuuuftttttt.....
ku tarik nafas panjang dan mengambil ransel dan beranjak keluar dari ruangan
program studi yang wanginya udah berbeda dari 2 jam yang lalu, entah udah
diganti wanginya atau bagaimana membuatku harus cepat-cepat ke luar dari
ruangan itu. Bener-bener capek!
Perutku
rasanya terasa sakit, rasanya cacing-cacing di dalam perutku sudah mulai
berdemonstrasi karena udah dari tadi pagi tidak diberi makan. Aduh...kenapa
cacing-cacing semakin ganas, ku segera beranjak menuju kantin yang tak jauh
dari ruangan program studi. Tapi karena cacingnya lagi demonstrasi
besar-besaran membuatku tak kuat lagi tuk menahannya.
Mas, air
mineral dengan roti satu yah? Pesanku dengan menyodorkan selembar uang kepada
karyawan kantin yang gantengnya super junior banget. So cooll and sweeeettt,
bangetnya pake superr!!
Langsung
ku ambil dan kutegukan air yang menyejukan itu, membuatku sedikit lebih enakan,
dan allhamdulliah yahhhh??? Kalau kata sahriny.. aduh...sorry yah mbak, maaf
tulis namanya mbak salah yah? Kalau salah minta maaf deh!
Hmmmmmm........wajah-wajah
baru entah mahasiswa baru atau mahasiswa lama, “beneran kangen banget yah sama
ini tempat” seruku dalam hati. Rasanya tak ada lagi bangku kosong yang bisa kududuki,
kantin bener-bener sesaaakk. bener-bener yah?
Ku
beranjak pergi dari tempat itu, yang sedari tadi semuanya melihatku seperti
artis yang lagi dadakan nyasar di kantin kampus. Bener- bener tidak suka dengan
tatapan mereka. i dont like!! akupun langsung sigap pergi dari tempat itu,
dengan semangat yang berkobar-kobar layaknya pahlawan kemerdekan, euh...malah
di teriakiin, mbaaaakk....uang kembalianya.
Ihhhh...........bener-bener
yah ini mas, dari tadi tidak mau kasih kembali uangnya, orang mau pergi baru di
teriakian emangnya saya maling apa? Dan saya juga bukan mbak-mbak? Saya ini
masih gadis. Dasar wong edaaan!! Gerutuku mengambil uang kembalianya dan
langsung menghilang dari tempat itu.
Haiii...
seseorang menyapaku, so...itu adalah teman kelasku yang selama ini hilang,
entah kemana dan sekarang muncul lagi. Teman-teman kelas yang sangat spesial,
punya banyak cerita bersama mereka semua, tak terlihat seorangpun, baru seorang
inilah yang ku temui. Entah yang sebagian masih asik liburan.
Hai juga brow!!
Langsung secara spontan berdiri dan bersalaman. Kami mulai menceritakan tentang
perjalan selama liburan, dan liburan saya yang tak jauh berbeda dengan hari
biasanya hanya di rumah bergelut dengan barang dapur, dan juga laptop
kesayangan yang udah sering ngambek karena sering menggunakannya tuk bermain
game. cuman bedanya kalau sudah aktif
kuliah udah jarang ada di rumah. Hmmm...bukan berarti saya bukan anak rumahan
loh, karena kalau kita di rumah terus apa yang kita dapatkan coba? Hayooo??
Mendingan ajak dengan teman-teman berdiskusi, karena dengan itu, kita belajar
di kelompok kita sendiri belajar untuk mampu berbicara dan menyampaikan
pendapat, walaupun itu kelihatan mudah tapi itulah hal yang membuat kita mampu
beranjak untuk berbuat lebih. So...mudahkan, dan juga rajin-rajinlah membaca.
Saya sendiri juga lagi berjuang tuk membaca buku apa saja tanpa harus memilih,
karena semua itu adalah ilmu. Karena aku adalah tipe orang yang ngebaca buku
kalau aku suka sama bacaan itu, jadi milih banget.. semangat!!! Terus aku
selalu ingat sama kata-kata seniorku dalam organisasi, bahwa kita belajar di
kampus, kita hanya mendapatkan 30% untuk menjadi individu intelektual yang
mampu menjadi yang terbaik dan mampu menerapkannya di dalam masyarakat,
semuanya itu selebihnya 70% itu kita daapat dari luar kampus.
Oh,,,iya
sampai lupa ceritanya belum abis, abis cerita panjang lebar sama teman. Sayapun
meminta izin untuk pamit pulang. Rasanya tuk cukup menganjal perut dengan
sepotong roti dan sebotol air. Bener-bener perut orang flores tak cukup kalau
cuman sepotong roti,harus nasi sepiring dan bisa jadi peningkatan menjadi dua
piring. Bener-bener super!
Langkah
perlahan-lahan kutapaki jalan yang menurun, dengan meringis melihat matahari
yang semakin menjadi-jadi dengan sinarnya yang super duper panas. Senyum,
senyum, senyum dan terus tersenyum dengan wajah-wajah baru yang tak kutahui
siapa nama mereka. intinya senyum aja tuk mengurangi kegalauan wajahku karena
kepanasan. Aduh kalau senyum terus bisa gawat, di kirain lagi latihan senyum
nie!!! Aduh kenapa jadi makin menjadi-jadi?
Dengan
segala pikiran yang tidak beres dalam otakku. Terdengar suara seseorang
“ade....
bisa minta nomor?” serunya dengan suara manja bak penjual gorengan.
” What:?
Bener-bener edaaaannn.. bisa-bisanya minta nomor kaya lagi tawar menawar baju
di pasar loakan? Murahan banget.
Bener-bener mantan penjual gorengan yah?” seruku dalam hati sambil menatap
cowok itu yang sok ganteng, sok imut dan sok jadi super!! Bener-bener super pa
mario, hmmmmm kenapa jadi bapa Mario Teguh? Ngawur lagi...
Aku tak
mengubris cowok itu, cuman dengan
senyuman bak putri keraton akupun melewati kumpulan cowok-cowok galau, yang idenya ke kampus lebih melihat
cewek-cewek kece dan meminta nomor. Hmmm dasar.. emangnya saya termasuk yah
dalam lingkaran cewek-cewek kece?? Kurang tahu juga!! Heheheheha
Akhirnya
sampailah saya di gerbang kampus, kupanggilkan seorang tukang ojek yang lagi
nganggur nungguin penumpang, dengan gerakan tangan dan wajah akhirnya di tukang
ojeknya mengerti dan langsung menuju ke arahku...
Huuuuuuffffttt....tarik
nafas lagiiii, sialnya bukan saya yang menumpangi, udah capek gerakan tangan
dan wajah, pasang mimik segala macam, eeee...malah orang lain yang numpang. Si
cewek itu yang bisa dibilang rambutnya
mantan gimbal. “somplak banget tu orang? Tidak tahu apa perjuangan saya? Dasar
cewek korban teknologi? Cercahku makin menjadi-jadi...bapa maafin saya, udah
lancang marah-marahin orang hari ini, seruku dalam hati.
Ku
bantingkan tas ranselku ke meja dan membantingkan diriku ke atas tempat tidur.
“aduh capek dan sial ini hari, hari pertama kuliah yang memiliki banyak cerita”
akhirnya mataku semakin berat dan tertidur.
Beginilah
anak kampus, capek dan lapar pulangnya langsung begelut dengan tempat tidur!!
Perjuangan
untuk menjadi seorang sarjana itu tidaklah mudah!! Tapi sebuah perjalanan dan peristiwa
akan menjadi sebuah cerita, maka jalanilah semunya itu dengan senyuman dan
percaya kita akan mencapai suatu yang ingin kita capai jika kita percaya dan
berjuang dengan sungguh.