Minggu, 21 September 2014

(CERPEN) First Day In Campus



(Cerpen)
First day in kampus

Ku buka mataku dengan perlahan-lahan melihat suasana kamarku yang semakin terang, sinar sang surya yang menyadarkan aku akan kebesaran Tuhan yang selalu memberiku kesempatan untuk bisa melewati setiap hari dengan baik.
Terima kasih Tuhan...seruku dalam hati dengan ditandai tanda salib. Begitulah kebiasaanku, sehingga aku tak pernah lupa untuk selalu melakukan hal yang sama.
Kuberanjak bangun dan mengambil handphone untuk sekedar melihat jam.
Aduhhh....kenapa bisa lupa? Sayakan udah janji ama teman-teman hari ini ke kampus, aduh kenapa bisa bangun jam segini? Yah... udalah biar ke kampus sendirian aja.
Kebiasaanku yang seenak-enaknya dengan waktu selama masa liburan panjang, membuatku semakin terbuai akan itu. Ku lihat pesan dan juga beberapa panggilan yang tak ku jawab. Aku berdiri dan keluar dari kamar dan mengambil handuk dan meletakan di bahu, dengan lemas menuju ke kamar mandi.
Ok...aktivitasku hari ini sudah kembali normal, selamat datang dan selamat berjuang di semester lima, semoga lebih baik dari sebelumnya. Kataku kepada diriku sendiri, kulihat sosok yang sudah rapi, tersenyum padaku, itulah saya yang berdiri di depan cermin dan siap-siap goes to kampus!
Hari ini adalah hari pertama aku masuk kuliah, setelah lama liburan selama dua bulan, membuatku rindu dengan kampusku, teman-teman dan juga bapa ibu dosen yang sangat aku rindukan. Hmmm...khususnya buat bapa dosen yang ganteng banget, yang itu tu... kata teman-teman sih, biasa ja, tapi buat saaaayakan spesial dong!!!
Matahari semakin kuat memancarkan sinarnya, yang tak mau kalah dengan semangatku yang mendaki ke kampus, membuatku meringis kepanasan. Aku melihat wajah-wajah baru yang memenuhi kampus. Kutetap berjalan dengan langkah yang tetap tak patah satupun langkah aku langsung menuju ke ruangan program studi menemui dosen pembimbingku.
Rasanya memang melelahkan setiap awal semester harus bertemu dosen pembimbing untuk konsultasi pembuatan KRS, KRS itu bukan singkatan dari Kelompok  Remaja Seksi, tapiiiii, ini adalah Kartu Rencana Studi, ini penting banget buat mahasiswa, karena ini merupakan rencana pengambilan mata kuliah dengan bobot SKS yang telah ditentukan dengan melihat IP. IP itu bukan ilmu pengetahuan, IP itu bukan juga Ikan Paus...hmmmm kenapa jadi ikan paus yah?? Ngawur jah,,,aduh kenapa jadi ngelantur sembarangan aja sih??? Ok kita lanjut lagi tentang IP, Ip itu adalah intelektual presentasi yah,,, bisa dibilang begitu sih? Tapi kalau belum yakin bisa tanya om google kok, pasti di beri tahu.
Tiap semester harus konsul, harus nunggu berjam-jam antrian panjang banget kaya lagi nungguin beras raskin, benar-benar capek! Udah rapi-rapi dari rumah, sampai kampusnya ilang semua rapinya...tapi saya tetap pede cow..kan yang lebih ancur dari saya juga lumayaaayan banyak sich......hehehe,,,jangan tersinggung yah..cuman bercanda aja kok, jangan dimasukin ke hati yeh??
Huuuuuuuftttttt..... ku tarik nafas panjang dan mengambil ransel dan beranjak keluar dari ruangan program studi yang wanginya udah berbeda dari 2 jam yang lalu, entah udah diganti wanginya atau bagaimana membuatku harus cepat-cepat ke luar dari ruangan itu. Bener-bener capek!
Perutku rasanya terasa sakit, rasanya cacing-cacing di dalam perutku sudah mulai berdemonstrasi karena udah dari tadi pagi tidak diberi makan. Aduh...kenapa cacing-cacing semakin ganas, ku segera beranjak menuju kantin yang tak jauh dari ruangan program studi. Tapi karena cacingnya lagi demonstrasi besar-besaran membuatku tak kuat lagi tuk menahannya.
Mas, air mineral dengan roti satu yah? Pesanku dengan menyodorkan selembar uang kepada karyawan kantin yang gantengnya super junior banget. So cooll and sweeeettt, bangetnya pake superr!!
Langsung ku ambil dan kutegukan air yang menyejukan itu, membuatku sedikit lebih enakan, dan allhamdulliah yahhhh??? Kalau kata sahriny.. aduh...sorry yah mbak, maaf tulis namanya mbak salah yah? Kalau salah minta maaf deh!
Hmmmmmm........wajah-wajah baru entah mahasiswa baru atau mahasiswa lama, “beneran kangen banget yah sama ini tempat” seruku dalam hati. Rasanya tak ada lagi bangku kosong yang bisa kududuki, kantin bener-bener sesaaakk. bener-bener yah?
Ku beranjak pergi dari tempat itu, yang sedari tadi semuanya melihatku seperti artis yang lagi dadakan nyasar di kantin kampus. Bener- bener tidak suka dengan tatapan mereka. i dont like!! akupun langsung sigap pergi dari tempat itu, dengan semangat yang berkobar-kobar layaknya pahlawan kemerdekan, euh...malah di teriakiin, mbaaaakk....uang kembalianya.
Ihhhh...........bener-bener yah ini mas, dari tadi tidak mau kasih kembali uangnya, orang mau pergi baru di teriakian emangnya saya maling apa? Dan saya juga bukan mbak-mbak? Saya ini masih gadis. Dasar wong edaaan!! Gerutuku mengambil uang kembalianya dan langsung menghilang dari tempat itu.
Haiii... seseorang menyapaku, so...itu adalah teman kelasku yang selama ini hilang, entah kemana dan sekarang muncul lagi. Teman-teman kelas yang sangat spesial, punya banyak cerita bersama mereka semua, tak terlihat seorangpun, baru seorang inilah yang ku temui. Entah yang sebagian masih asik liburan.
Hai juga brow!! Langsung secara spontan berdiri dan bersalaman. Kami mulai menceritakan tentang perjalan selama liburan, dan liburan saya yang tak jauh berbeda dengan hari biasanya hanya di rumah bergelut dengan barang dapur, dan juga laptop kesayangan yang udah sering ngambek karena sering menggunakannya tuk bermain game.  cuman bedanya kalau sudah aktif kuliah udah jarang ada di rumah. Hmmm...bukan berarti saya bukan anak rumahan loh, karena kalau kita di rumah terus apa yang kita dapatkan coba? Hayooo?? Mendingan ajak dengan teman-teman berdiskusi, karena dengan itu, kita belajar di kelompok kita sendiri belajar untuk mampu berbicara dan menyampaikan pendapat, walaupun itu kelihatan mudah tapi itulah hal yang membuat kita mampu beranjak untuk berbuat lebih. So...mudahkan, dan juga rajin-rajinlah membaca. Saya sendiri juga lagi berjuang tuk membaca buku apa saja tanpa harus memilih, karena semua itu adalah ilmu. Karena aku adalah tipe orang yang ngebaca buku kalau aku suka sama bacaan itu, jadi milih banget.. semangat!!! Terus aku selalu ingat sama kata-kata seniorku dalam organisasi, bahwa kita belajar di kampus, kita hanya mendapatkan 30% untuk menjadi individu intelektual yang mampu menjadi yang terbaik dan mampu menerapkannya di dalam masyarakat, semuanya itu selebihnya 70% itu kita daapat dari luar kampus.
Oh,,,iya sampai lupa ceritanya belum abis, abis cerita panjang lebar sama teman. Sayapun meminta izin untuk pamit pulang. Rasanya tuk cukup menganjal perut dengan sepotong roti dan sebotol air. Bener-bener perut orang flores tak cukup kalau cuman sepotong roti,harus nasi sepiring dan bisa jadi peningkatan menjadi dua piring. Bener-bener super!
Langkah perlahan-lahan kutapaki jalan yang menurun, dengan meringis melihat matahari yang semakin menjadi-jadi dengan sinarnya yang super duper panas. Senyum, senyum, senyum dan terus tersenyum dengan wajah-wajah baru yang tak kutahui siapa nama mereka. intinya senyum aja tuk mengurangi kegalauan wajahku karena kepanasan. Aduh kalau senyum terus bisa gawat, di kirain lagi latihan senyum nie!!! Aduh kenapa jadi makin menjadi-jadi?
Dengan segala pikiran yang tidak beres dalam otakku. Terdengar suara seseorang
“ade.... bisa minta nomor?” serunya dengan suara manja bak penjual gorengan.
” What:? Bener-bener edaaaannn.. bisa-bisanya minta nomor kaya lagi tawar menawar baju di pasar loakan?  Murahan banget. Bener-bener mantan penjual gorengan yah?” seruku dalam hati sambil menatap cowok itu yang sok ganteng, sok imut dan sok jadi super!! Bener-bener super pa mario, hmmmmm kenapa jadi bapa Mario Teguh? Ngawur lagi...
Aku tak mengubris  cowok itu, cuman dengan senyuman bak putri keraton akupun melewati kumpulan cowok-cowok  galau, yang idenya ke kampus lebih melihat cewek-cewek kece dan meminta nomor. Hmmm dasar.. emangnya saya termasuk yah dalam lingkaran cewek-cewek kece?? Kurang tahu juga!! Heheheheha
Akhirnya sampailah saya di gerbang kampus, kupanggilkan seorang tukang ojek yang lagi nganggur nungguin penumpang, dengan gerakan tangan dan wajah akhirnya di tukang ojeknya mengerti dan langsung menuju ke arahku...
Huuuuuuffffttt....tarik nafas lagiiii, sialnya bukan saya yang menumpangi, udah capek gerakan tangan dan wajah, pasang mimik segala macam, eeee...malah orang lain yang numpang. Si cewek itu yang bisa  dibilang rambutnya mantan gimbal. “somplak banget tu orang? Tidak tahu apa perjuangan saya? Dasar cewek korban teknologi? Cercahku makin menjadi-jadi...bapa maafin saya, udah lancang marah-marahin orang hari ini, seruku dalam hati.
Ku bantingkan tas ranselku ke meja dan membantingkan diriku ke atas tempat tidur. “aduh capek dan sial ini hari, hari pertama kuliah yang memiliki banyak cerita” akhirnya mataku semakin berat dan tertidur.
Beginilah anak kampus, capek dan lapar pulangnya langsung begelut dengan tempat tidur!!
Perjuangan untuk menjadi seorang sarjana itu tidaklah mudah!! Tapi sebuah perjalanan dan peristiwa akan menjadi sebuah cerita, maka jalanilah semunya itu dengan senyuman dan percaya kita akan mencapai suatu yang ingin kita capai jika kita percaya dan berjuang dengan sungguh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar