Minggu, 01 Juni 2014

makalah peran guru sebagai pendidik



MAKALAH
PERAN GURU SEBAGAI PENDIDIK
(EDUCATOR)



OLEH :
LEA MALO
NIM : 2012230877



KELAS: B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS FLORES
ENDE
2014






KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha baik, penyayang dan kuasa atas segalanya. Terima kasih juga saya haturkan kepada beberapa pihak yang telah membuat penyusun dapat menyelesaikan dengan baik.
Ketika kita membicarakan pendidikan, maka yang tidak jauh secara mendasar kata guru ada dibenak kita. Guru merupakan garda terdepan dalam dunia pendidikan. Peran dan kinerja guru harus benar-benar mampu mengolah kompetensinya sebagai pendidik. Oleh karena itu, penyusun membuat makalah dengan judul “PERAN GURU SEBAGAI PENDIDIK (EDUCATOR)’. Makalah ini dibuat agar pembaca dan penyusun sendiri dapat mengerti dan memahami peran guru sebgai pendiidik. makalah tersebut juga dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Administrasi dan Supervisi.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini, jauh dari sempurna, maka penyusun mengharapkan kritik dan saran, agar kedepannya dapat lebih baik.


Ende, Mei 2014

Penyusun        





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan hal yang paling mendasar dalam melihat kualitas sumber daya manusia pada sebuah bangsa. Bangsa yang memiliki pendidikan yang lebih baik akan menghasilkan peserta didik yang berkualitas. Itu sebabnya semua struktur dalam lembaga pendidikan harus bekerja sama dalam meningkatkan pendidikan.
Ketika melihat kerja keras pemerintahan dalam mengembangkan dan berbagai macam cara yang ditempuh agar meningkatkan kualitas pendidikan bangsa.Ini bukan hanya tugas yang harus dibebankan kepada pemerintah, sebagai masyarakat dan juga kaum muda dan semua individu harus bisa mengembangkan pendidikan dengan berbagai caranya masing-masing.
Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945 pada ayat ke-4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah sebuah tugas kita semua.
Pemerintahan menyelengarakan beberapa cara yang salah satunya yaitu dengan mengembangkan kompetensi guru dengan membuat kebijakan yang telah terealisasi yaitu program sertifikasi guru yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja guru.
Guru merupakan sebuah profesi, yang membutuhkan keterampilan dan kualitas dalam pelaksanaannya. Guru merupakan hal yang paling penting dalam peningkatkan dan selalu bersentuhan langsung dengan perkembangan dan proses belajar yang diadakan di sekolah.
Guru adalah pendidik. Guru merupakan sebuah tugas yang mulia yang mengembangkan potensi agar peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif dan memliki kemandirian dan menjadi manusia yang bertanggung jawab.
Sebagai pendidik, guru merupakan model dan menjadi idola bagi siswa. Bahkan dalam dunia yang mempunyai teknologi dan komunikasi yang menglobal sekarang ini, siswa masih mencari orang yang mereka kagumi atau idolakan yang perlu ditiru prestasinya dandihormati.
Tugas dan kinerja guru bukan hanya pentransfer ilmu, tetapi peran dan tugas juga sebagai pendidik dalam membina mental dan karakter pesrta didik agar mampu menjadi manusia yang ideal, karena manusia yang sempurna adalah manusia yang berlmu dan ahlaknya saling menyeimbangi. Jangan sampai generasi-generasi muda jatuh dan tenggelam terlalu dalam pada suatu perkembangkan yang dapat menyesatkan dan menghapuskan jejak-jejak moralitas bangsa yang sudah menjadi jati diri bangsa.
Oleh karena itu, guru merupakan sebuah pekerjaan yang benar-benar mampu dikerjakan dengan sepenuh hati, dengan itu, dapat kita rasakan indahnya menjadi seorang guru. Kita akan sebagai kaum berpendidikan yang mampu berpikir dengan baik, dan sebagai penerus generasi, agar melakukan pembaharuan-pembaharuan yang berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan. Jangan sampai kita sendiri yang menjatuhkan dan kemerosotan pendidikan yang menjadi gelap.
Pendidik adalah sebuah tugas kita semua sebagai makluk sosial, tetapi guru adalah suatu tugas yang paling penting dalam mendidik dan membina siswa. Oleh karena itu, penulis membuat makalah tersebut dengan judul ” Peran Guru Sebagai pendidik (Educator).

1.2  RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:
a         Apa peran guru sebagai pendidik?
b        Bagaimana tindakan dan kinerja guru dalam mengembangkan tugas dan perannya sebagai guru?






BAB II
PEMBAHASAN

2.1    PERAN GURU SEBAGAI PENDIDIK
Pendidikan sebagai aktivitas berarti upaya secara sadar dan terencana yang dirancang untuk membantu individu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, pandangan hidup, dan sikap dalam berkehidupan.
Pendidikan merupakan sebuah kata yang dalam kata tersebut yang menjadi kata dasarnya adalah “didik”.  Kata didik diartikan sebagai pengarahan, bimbingan terhadap individu agar lebih baik dalam sikap dan pengetahuannya.
Educator merupakan sebuah kata dalam bahasa inggris yang berasal dari bahasa latin yaitu “educere” yang berarti memasukan sesuatu. Educator diartikan sebagai pendidik sedangkan education adalah pendidikan.
Pendidikan sebagai fenomena yang merupakan perjumpaan atau berkumpulnya beberapa insan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri. Pengembangan potensi yang dalamnya terdapat pengembangan karakter dan sikap dan juga penerimaan pengetahuan.
Tugas pertama guru adalah mendidik peserta didik sesuai dengan materi pelajaran yang akan diberikan. Sebagai educator, ilmu adalah syarat utama. Membaca, menulis, diskusi, mengikuti informasi, dan responsif terhadap masalah kekinian sangat menunjang peningkatan kualitas ilmu guru (Kotten, 2012:83).
Tugas kependidikan dinyatakan dalam UUSPN tahun 2003 dalam pasal 31 ayat 1. Tenaga pendidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.  Ayat 2, pendidik merupakan tenaga profesioanl yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutam bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Guru memiiliki peranan penting dalam pengelolaan dan pelaksana pendidikan, agar dapat mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu, guru harus bisa menerapkan ilmu dan pengetahuan dan kreatif dalam tugas dan karyanya sebagai pendidik agar dapat menghasilkan peserta didik yang memiliki pengetahuan dan ilmu dan potensi dalam diri dikembangkan untuk kepentingan bersama, dan disertai karakter pribadi yang baik sehingga menjadi anak bangsa yang lebih baik.

2.2    PENGEMBANGAN KINERJA GURU SEBAGAI PENDIDIK
a.       Peningkatan profesionalisme guru
Profesi adalah suatu lapangan pekerjaan yang dalam melakukan tugasnya memerlukan teknik dan prosedur ilmiah, memiliki dedikasi yang tinggi dalam menyikapi pekerjaan serta berorientasi pada pelayanan yang baik (Sagala:2012).
Freidson dalam Sagala mengatakan bahwa, profesionalisme adalah sebagai komitmen untuk ide-ide profesional dan karir. Karir yang juga merupakan sebuah pekerjaan yang membutuhkan kemampuan, keterampilan, dan juga pengusaan dalam suatu pekerjaan.
Ada dua saingan dan tantangan ketat dihadapi profesi pendidikan yaitu, pertama, adalah orang luar pendidikan, yang menyatakan bahwa semua orang bisa mengajar dan bisa menduduki jabatan pendidikan, tetapi bagaimana menjadi guru yang baik dan bagaimna pula mengurus pendidikan yang baik yang mengacu pada prinsip yang telah disepakati. Kedua, adalah orang dalam sendiri, dimana banyak orang yang menjadi guru karena jabatan, dan juga tunjangan yang diberikan oleh negara, dan hanya terkesan kurang meningkatakan kemampuannya dalam profesinya.
Tugas guru adalah mengajar, yang kegiatanya secara umum bisa dikatakan bahwa pentransferan ilmu pengetahuan kepada siswa atau peserta didik.
Mengajar sebagai profesi menjadikan tugas guru secara langsung pada kepentingan dan kebutuhannya  untuk tumbuh dan berkembang kepada kedewasaan  dan kemandirian melalui proses pembelajaran (Sagala:2012).
Menurut Damin yang dikutip Kotten dalam buku profesi pendidikan, potret humanis, ada lima ukuran seorang guru dikatakan profesional, yaitu (1) yang memiliki komitmen pada siswa dan proses belajarnya;  (2) secara mendalam menguasai bahan ajar dan cara mengajarnya; (3) bbertanggung jawab memantau kemampuan belajar siswa melalui berbagai evaluasi; (4) mampu berpikir sistematis dalam melakukan tugasnya, dan (5) seyogyanya, menjadi bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.
b.      Penciptaan kondisi sosio-emosional
Keberhasilani guru dalam melaksanakan kegiatan pemebelajaran tidak saja menuntut kemampuan menguasai materi pelajaran, strategi dan metode mengajar, menggunakan media atau alat pembelajaran, tetapi guru melaksanakan tugas profesionalnya, yaitu menyediakan yang memungkinkan kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan baik sesuai perencanaan dan mencapai tujuan sesuai dengan yang dikehendaki (Sagala, 2012:83).
Kelas sebagai tempat berlangsungnya Proses Belajar Mengajar (PBM) diwarnai oleh berbagai perilaku peserta didik, ada yang positif dan ada yang negatif. Peran guru dalam melihat perilaku siswa adalah melihat dari sisi mana perilaku siswa dan guru harus bisa melihat dengan jeli tentang kondisi siswa, sehingga dapat membuat siswa dapat merasakan kebijakan guru yang berdampak pada penilaian terhadap guru.
c.       Pengembangan dan pendalaman sebagai konselor peserta didik
Guru merupakan sebuah tugas yang sangat mulia. Guru yang mencintai pekerjaannya akan menjalankan pekerjaan atau profesinya dengan sepenuh hati, dapat terlihat pada kesiapan mental dan juga kemauan yang kuat dalam bekerja dan selalu meperdalamkan diri dengan ilmu dan pengetahuan dan juga selalu menghasilkan kretifitas yang baru.
Untuk memperlancar tugas dalam mendidik setiap inividu yang masing-masing berbeda dalam sikap dan juga fisik, maka perlunya guru bukan hanya mengajar atau menyampaikan, dan juga mentransferkan ilmu pengetahuannya, tetapi juga bisa menjadi konselor sebagi tempat siswa untuk menyampaikan kesan dan masalah yang menghambat dan mengganggu mereka kepada guru untuk dapat diberikan solusi yang baik.. Oleh karena itu, guru harus bisa menjadi pendengar yang baik dan juga pemberi solusi dalam permasalahan di kelas maupun pribadi siswa.











BAB III
PENUTUPAN

A.    KESIMPULAN
Guru merupakan sebuahh profesi yang menjadikan guru sebagai pekerjaan yang membutuhkan kemampuan dan keterampilan yang dapat berjalan dalam profesinya.
Guru memiiliki peranan penting dalam pengelolaan dan pelaksana pendidikan, agar dapat mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu, guru harus bisa menerapkan ilmu dan pengetahuan dan kreatif dalam tugas dan karyanya sebagai pendidik agar dapat menghasilkan peserta didik yang memiliki pengetahuan dan ilmu dan potensi dalam diri dikembangkan untuk kepentingan bersama, dan disertai karakter pribadi yang baik sehingga menjadi anak bangsa yang lebih baik.
Menjadi  guru adalah suatu pekerjaan yang mulia, karena disanalah guru sebagai pengutus dari Tuhan sebagai pencerah kehidupan, tanpa pendidikan  tidak akan pernah sampai saat ini, dan mungkin kita hanya bergelut pada dunia yang gelap  tanpa ada terang dalam pikiran dan hati.

B.     KRITIK DAN SARAN
a.       Kritik
Pendidikan merupakan suatu hal yang paling penting dalam pendongkrak kualitas bangsa, maka dari itu, guru yang merupakan educator atau pendidik lebih meningkatkan kompetensinya dengan mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan oleh pemerintahan.
b.      Saran
Pemerintahan memberikan sosialisasi-sosialiasi atau pelatihan-pelatihan tentang pendidikan dan sistem pendidikan kepada guru yang berada di daerah terpencil, agar guru-guru dapat mengetahui lebih cepat tentang sistem pendidikan yang baru, sehingga pendidikan dapat terarah dan tersentuh pada semua jenjang dan juga tak ada yang merasa tertinggalkan.



DAFTAR PUSTAKA

Kotten, Nattsir. 2012. profesi pendidikan, potret guru humanis. Ende: Nusa Indah
Sagala, Saiful. 2012. administrasi supervisi konteporer. cetakan ke-5. Bandung: Alfabeta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar